Tindakan Yang Harus Dilakukan Jika Mendengar Alarm Kebakaran Di Kapal

Isyarat bahaya atau tanda bahaya adanya kebakaran di atas kapal  adalah ditandai dengan isyarat bunyi dengan menggunakan bel atau seruling. Bel atau seruling ini dibunyikan dengan ciri tujuh kali tiupan pendek dan satu kali tiupan panjang dan dilakukan secara terus menerus. Berikut adalah tindakan yang harus dilakukan jika mendengar alarm kebakaran di kapal oleh para pelayar baik itu awak kapal maupun penumpang kapal.

Kapal penumpang terbakar
Kapal penumpang terbakar


  1. Tindakan Oleh Para Penumpang Kapal
Jika penumpang kapal mendengar adanya isyarat bunyi tanda adanya kebakaran di atas kapal, maka para penumpang harus:

  • Bersikap tenang dan tidak panik
Ketenangan beraksi dan tidak panik akan mengurangi kekacauan yang mungkin akan terjadi di atas kapal. Tidak panik bukan berarti santai tidak bersegera berbuat penyelamatan diri. Tidak panik berarti mengontrol emosi dan kondisi seperti tidak banyak berbicara yang mebuat heboh orang lain.

  • Memperhatikan instruksi atau perintah dari awak kapal
Ketika mendengar isyarat bahaya kebakaran, maka penumpang harus mendengarkan dan mengikuti perintah para awak kapal. Para awak kapal diberikan pelatihan dalam melakukan mitigasi bencana kebakaran. Mereka tahu apa yang mereka lakukan, dan mereka tahu kondisi, lokasi, dan situasi di atas kapal. Perhatikan apa yang mereka perintahkan dengan baik, dan segera lakukan apa yang mereka perintahkan.

  • Kenakan alat keselamatan sesuai denganinstruksi yang diberikan oleh awak kapal
Jika diperintahkan untuk mengenakan alat keselamatan, misalnya baju pelampung, maka penumpang harus segera mengenakan alat keselamatan atau baju pelampung tersebut. Segera mengenakan baju pelampung bukan berarti harus berebut mengambil baju pelampung yang disediakan. Demi ketertiban dan menghindari kepanikan, para awak kapal akan menyuruh penumpang untuk mengantri. Penumpang harus mengikuti antrian, tidak boleh berebut.

  • Laksanakan evakuasi sesuai perintah awak kapal
Penumpang tidak diperbolehkan menaiki rakit penolong atau sekoci penolong jika tidak diperintahkan oleh awak kapal. Tunggu aba-aba dari awak kapal ketika akan menaiki rakit penolong, dan tetap harus tertib dalam menaikinya., tidak boleh berebut, dan tidak boleh terburu-buru. Jika berebut atau terburu-buru maka akan berakibat kepada gagalnya penurunan sekoci penolong ke air, dan mungkin saja akan mengakibatkan korban jiwa.

        2. Tindakan Oleh Para Awak Kapal

Adapun bagi para awak kapal, jika mendengar isyarat bahaya kebakaran di atas kapal, maka hal-hal yang harus dilakukan adalah:

  • Bersikap tenang dan tidak panik.
Kepanikan para awak kapal akan berpengaruh kepada situasi para penumpang yang tidak memahami dan tidak pernah mendapatkan pelatihan adanya bahaya di kapal. karena itu, secara psikologis ketenangan awak kapal sebagai penanggung jawab di kapal akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penumpang.

  • Segera menuju pos masing-masing sesuai tugas dan fungsi ketika terjadi marabahaya kebakaran di atas kapal
Setiap awak kapal memiliki peran masing-masing dan langsung aktif menempati peran tersebut ketika mendengar isyarat bahaya kebakaran. Ada yang bertugas untuk memadamkan kebakaran, ada yang bertugas untuk mengatur penumpang mengambil alat keselamatan, ada yang bertugas di pos sekoci penolong, dan ada yang bertugas mengirim berita marabahaya dan melakukan olah gerak kapal. Semua peran tersebut harus disiplin dijalankan, dan mengutamakan keselamatan para penumpang. Jika salah satu pos ditinggalkan dan tidak ada yang menjaganya, maka akan berujung pda kepanikan para penumpang yang akan berakibat pada bencana yang lebih besar.

  • Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penumpang tentang tindakan darurat yang harus dilakukan.
Bimbingan dan petunjuk para awak kapal kepada para penumpang akan memberikan ketenangan kepada para penumpang, dan ini akan meminimalisir korban jiwa. Termasuk dalam petunjuk dan bimbingan ini adalah memberi tahu cara penggunaan alat penolong seperti baju pelampung. hal ini penting dilakukan, karena tidak semua penumpang mengetahui cara menggunakan alat keselamatan. bahkan mungkin saja ada yang baru pertama kali melihat alat keselamatan baju pelampung.

Itulah tindakan yang harus dilakukan jika mendengar alarm kebakaran di kapal. Para pelaut dan para penumpang harus berdisiplin penuh dalam bertindak, dan tentunya tetap berharap kepada Tuhan agar keselamatan dapat tercipta. 




Komentar

Posting Komentar