Apa Yang Dimaksud Dengan Gill Net Atau Jaring Insang

Apa Yang Dimaksud Dengan Gill Net Atau Jaring Insang ? Gill net atau jaring insang merupakan alat penangkapan ikan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring atau mesh size tertentu yang disesuaikan dengan ukuran target ikan yang akan ditangkap. Jaring digantungkan dan diikatkan pada tali yang disebut dengan tali ris atas, demikian pula pada bagian bawah, jaring diikatkan pada tali yang disebut dengan tali ris bawah. Berhimpitan dengan tali ris atas, terdapat tali pelampung yang berfungsi untuk meletakan pelampung, dan berhimpitan dengan tali ris bawah terdapat tali pemberat yang berfungsi untuk meletakkan pemberat. Dengan adanya gaya apung dari pelampung dan gaya berat dari pemberat, maka jaring akan terbentang sempurna di dalam air.

Bagian-bagian jaring insang atau gill net
Bagian-bagian jaring insang atau gill net

Bentangan ini berfungsi untuk menghadang arah gerak ikan sehingga ikan yang menabrak jaring akan terjerat, tersangkut, atau terbelit. Disebut dengan gill net atau jaring insang, karena kebanyakan, ikan yang tertangkap akan terjerat pada bagian insang atau gill. Berdasarkan posisi peletakkan gill net di perairan, gill net dibagi menjadi 3 jenis, yaitu bottom gill net atau jaring insang dasar, yaitu gill net yang dipasang di dasar perairan dengan kedalaman perairan yang dangkal yaitu antara 30 hingga 50 meter. 

Bottom gill net atau jaring insang dasar
Bottom gill net atau jaring insang dasar


Kemudian midwater gill net atau jaring insang pertengahan perairan, yaitu gill net yang penempatannya adalah di bagian kolom pertengahan perairan.
    
Midwater gill net atau jaring insang pertengahan
Midwater gill net atau jaring insang pertengahan

Surface gillnet, dimana gill net ini di pasang di dekat permukaan air, tandanya adalah bawah tali pelampung akan terlihat di permukaan air. Midwater gill net dan surface gill net dapat dioperasikan di perairan yang berkedalaman lebih dari 100 meter atau perairan yang dalam.

Surface gill net atau jaring insang permukaan
Surface gill net atau jaring insang permukaan

Berikut adalah sekilas cara operasi penangkapan ikan dengan gill net 

A. SETTING
Operasi penangkapan ikan mulai dilakukan dengan diawali pencarian fishing ground atau daerah penangkapan ikan. Operasi penangkapan biasanya dilakukan pada sore hari atau dini hari. Fishing ground atau daerah penangkapan ikan adalah daerah atau tempat dimana alat tangkap ikan dapat dioperasikan. Fishing ground adalah daerah yang diyakini banyak terdapat gerombolan ikan yang menjadi target tangkapan. Salah satu tanda adanya gerombolan ikan adalah adanya warna air yang berwarna gelap daripada sekelilingnya, dan terlihat loncatan-loncatan ikan ke atas permukaan air.

Setelah menemukan gerombolan ikan, dengan memperhatikan arah arus air dan arah gerak gerombolan ikan, jaring insang mulai diturunkan ke dalam air. Penurunan jaring ke dalam air ini lazim disebut dengan setting. Setting diawali dengan penurunan pelampung tanda. Pelampung tanda adalah pelampung yang berukuran besar, biasanya berwarna kontras misalnya warna merah. Untuk operasi penangkapan di malam hari, pelampung tanda dapat dibuat bamboo berpelampung yang ujung atasnya diberi lampu. Fungsi pelampung tanda adalah untuk menandai ujung jaring dan selin itu dapat difungsikan untuk memberitahukan kapal-kapal lain bahwa di daerah tersebut ada jaring yang terbentang. Proses penurunan alat tangkap ikan ke dalam air adalah disebut dengan setting.

Pada saat penurunan jaring, kapal bergerak maju dengan kecepatan perlahan, sehingga badan jaring akan lebih mudah terbentang di dalam air. Setting ini dilakukan di sisi lambung kapal sebelah kiri, namun dapat juga yang dilakukan pada sisi lambung kapal sebelah kanan. Hal ini tergantung dari arah arus airnya. Kunci Utama dari penurunan jaring ini adalah agar jaring tidak terbelit oleh baling-baling kapal. Setting dapat dilakukan oleh 3 orang. Satu orang sebagai juru mudi, satu orang sebagai pelempar tali pelampung, dan satu orang lagi bertugas sebagai pelempar tali pemberat.

Setelah semua jaring diturunkan ke dalam air, jaring disambungkan dengan tali untuk diikatkan ke kapal. Selain diikatkan ke kapal, ada kalanya ujung jaring terakhir diberi pelampung tanda yang kedua dan kemudian jaring ditinggalkan oleh kapal. Tujuan ini biasanya adalah agar kapal dapat berlindung untuk menghindari cuaca yang terprediksi atau mendadak buruk yang dapat mengakibatkan bahaya kecelakaan kapal.

 B. DRIFTING

Drifting artinya adalah hanyut. ini berarti, jaring insang dibiarkan di dalam air, hanyut terbawa arus air selama kurang lebih 2 hingga 4 jam. Jika lebih dari 4 jam, ikan yang terjerat oleh jaring biasanya sudah rusak akibat dimakan binatang air lainnya yang berukuran mikro, misalnya kutu air laut. Waktu drifting dimanfaatkan oleh para awak kapal untuk membersihkan kapal atau kegiatan lainnya yang dapat melepas kejenuhan.

C. HAULING

Setelah cukup waktu drifting, kini tiba saatnya mengangkat jaring insang yang terpasang di air ke atas kapal. Proses pengangkatan alat penangkapan ikan ini disebut dengan istilah “hauling”. Jika setting dilakukan di lambung kiri kapal, maka proses hauling dilakukan di lambung kapal sebelah kanan, namun tidak jarang pula ada yang melakukan proses hauling pada lambung sebelah kiri kapal.

Pada saat penarikan jaring, perlu diperhatikan kembali cara menyusun jaring insang tersebut di atas kapal, yaitu tali pelampung ada di bagian belakang dekat dengan buritan kapal, dan  tali pemberat ada di bagian depan dekat dengan haluan kapal. Penyusunan jaring ini harus tertata sedemikian rupa agar jaring tidak kusut pada proses setting berikutnya.

Hanya dua orang diperlukan untuk proses hauling ini, satu orang untuk menarik tali pelampung, dan satu orang untuk menarik tali pemberat. Kapal dibiarkan hanyut, tidak perlu melaju. Awak kapal yang lain bersiap sedia melepaskan ikan-ikan yang tertangkap oleh jaring.

Jaring insang atau gill net yang dioperasikan adalah bottom gill net yang dioperasikan di air yang berkedalaman 30 meter. Tinggi jaring adalah 15 meter. Itu artinya, ikan-ikan yang tertangkap adalah ikan yang berada didasar perairan hingga berjarak 15 meter dari dasar laut. Dengan demikian, ikan-ikan yang tertangkap adalah bukan hanya ikan demersal atau ikan yang hidup di dasar perairan, namun juga ikan-ikan pelagis, yaitu ikan yang hidup di kolom perairan.

Waktu yang diperlukan untuk proses hauling ini tidak menentu. Bisa dilakukan cepat jika jarang ikan yang tertangkap, namun bisa dilakukan dengan lama melebihi waktu setting jika jaring dipenuhi dengan ikan yang terjerat. Pengambilan ikan dari jaring harus dilakukan dengan segera dan teliti, hingga tidak ada ikan yang tertinggal di jaring. Ikan-ikan yang tidak sempat dilepaskan dan tertinggal di jaring akan menyebabkan bau busuk yang sangat tidak nyaman, dan selain itu dapat mengakibatkan jaring cepat mengalami kerusakan.

Versi video artikel ini sudah ada di channel youtube Yusep channel 33. Klik disini.



Komentar